Cari di Sini

Jumat, 28 Desember 2012

Sumbang Uang Senilai Sebatang Rokok, Cegah Burung Punah!


Sebatang rokok (setiap hari selama satu tahun, oleh seluruh perokok di Indonesia) dapat mencegah kepunahan semua jenis burung yang saat ini terancam punah di Indonesia sampai tahun 2022. Dengan asumsi harga sebatang rokok hanya lima ratus rupiah, dengan jumlah perokok 65 juta orang, maka dapat terkumpul uang sebesar 11.862,5 Milyar. Jadi bagi para perokok, mari kurangi rokok dan selamatkan burung Indonesia dari kepunahan!

Burung yang Dilindungi Undang-undang

cenderawasih

 Di dalam lampiran daftar jenis tumbuhan dan satwa dilindungi pada PP.no.7 tahun 1999 tidak sepenuhnya menampilkan jenis (spesies), namun juga genus, family, bahkan ordo. Berikut adalah daftar jenis burung dilindungi yang kami turunkan dari daftar burung yang ada dalam lampiran PP.7/99 tersebut:

Rabu, 26 Desember 2012

Info Seputar Sangkar Burung



1. Bahan rangka sangkar burung bisa dari bambu, kayu, rotan, logam dan plastik. Bahan jeruji bisa dari bambu atau logam/kawat baja.
Untuk sangkar dari logam dikhususkan untuk burung-burung paruh bengkok dengan paruh tajam dan kuat serta suka mengerat. Keunggulan bahan logam adalah mudah dibersihkan dan kuat. Kelemahannya mudah berkarat jika terkena air dan udara dengan kadar garam tinggi. Selain itu perlu diwaspadai adanya beberapa jenis logam yang beracun.
Berikut ini beberapa jenis logam dan sifat racunnya:
Berbagai kasus burung yang keracunan logam dilaporkan dalam Journal of Avian Medicine & Surgery, sebagaimana ditulis di multiscope (Hot Spot for Birds). Sekadar untuk pengetahuan Anda, berikut ini sejumlah logam yang berbahaya dan tidak berbahaya bagi burung, yang biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan sangkar, wadah air dan pakan, kandang dan sebagainya:
1. Kuningan
Kuningan merupakan logam campuran antara tembaga dan seng. Kedua logam ini berpotensi membuat burung keracunan.
Jika ada kuningan pada sangkar burung-burung kecil barangkali tidak masalah karena mereka tidak mungkin bisa mematuki logam itu sampai mengelupas. Tetapi untuk burung berparuh kuat, seperti lovebird, nuri, betet dan sebagainya, maka logam ini bisa mereka gerogoti. Maka hindarkan kuningan dari mereka.
Journal of Avian Medicine & Surgery melaporkan adanya burung makau yang hampir mati karena keracunan seng. Pasalnya dia mengunyah-ngunyah tiga gerendel kuningan dan juga menggerogoti kandang kawat krom (krom juga mengandung seng).
2. Timah
Timah juga sangat beracun untuk burung. Termasuk barang yang mengandung timah ini antara lain adalah tutup kaleng, bandul pancing, pemberat korden, koil tutup sampanye, timah pateri, koil soldir, lempengan dalam batu baterai, sejumlah mainan anak dan lain sebagainya.
3. Tembaga
Tembaga juga berpotensi meracuni burung walaupun kadar racun dari logam ini sangat sedikit. Makanan yang mengandung asam yang disimpan dalam wadah tembaga bisa jadi terkontaminasi tembaga. Demikian pula saluran atau wadah air yang terbuat dari tembaga, berpotensi mencemari air yang mengalir atau berada di dalamnya. Kalau mau menggunakan wadah tembaga untuk burung, sebaiknya masukkan air ke dalamnya tidak dalam kondisi panas. Tuangkan jika sudah dingin baru diberikan ke burung. Dan bukan didinginkan di dalam wadah tersebut.
4. Kawat (yang non-galvanil), baja serta besi (yang tidak dilapisi cat anti karat) tidak beracun untuk burung.
5. Seng
Seng sangat beracun untuk burung. Termasuk di sini adalah kandang burung atau ram yang terbuat dari galvanil, klip atau steples, kunci-kunci mainan anak, paku, pipa ledeng, krom, beberapa cat anti karat, dan beberapa wadah shampo atau wadah kosmetika.

2. Ukuran sangkar
Besarnya sangkar burung perlu disesuaikan dengan ukuran burung, jenis burung dan gaya atau gerak mereka ketika berkicau.
  • Ukuran burung besar atau ekor panjang (cucakrowo, murai batu, poksai dan sejenisnya) bisa menggunakan sangkar bulat atau kotak dengan ukuran lebar atau panjang atau kalau bulat dengan diameter sekitar 50 cm setinggi 60 – 75 cm.
  • Ukuran menengah: anis merah, anis kembang, cendet, dan burung lain seukuran; bisa menggunakan sangkar bulat atau kotak dengan lebar atau panjang 30-35 cm setinggi 50 cm.
  • Ukuran kecil: ciblek, prenjak, sulingan/tledekan, kolibri dan burung lain seukuran; bisa menggunakan sangkar bulat atau kotak dengan lebar atau panjang 20-30 cm setinggi 40 cm.
  • Ukuran khusus: kenari, branjangan. Untuk kenari, agar memberi performa yang bagus, gunakan sangkar ukuran burung menengah dengan dua atau tiga tangkringan.

3. Jarak antar jeruji: jarak antar jeruiji disesuaikan dengan ukuran kepala burung dengan standard kepala burung tidak bisa keluar lewat sela-selanya. Untuk burung-burung bakalan yang masih giras, gunakan jeruji yang relatif rapat dengan ukuran lebih sempit dibanding lebar pangkal paruh burung. Dengan demikian jika burung nabrak sangkar, paruh tidak keluar dan pangkal paruh tidak terluka.
4. Bentuk dan ukuran pintu
Pintu masuk dibuat cukup lebar sehingga tangan orang bisa masuk. Buat posisi pintu di tengah dan bukan di bawah agar memudahkan kita ketika mau menggapai wadah pakan dan juga memudahkan kita memindah burung ke karamba dengan cara menempelkan berhadap-hadapan pntiu sangkar dan pintu karamba. Usahakan pintu bisa menutup sendiri setelah kita buka agar burung tidak lepas jika kita lupa menutup pintu.

5. Tangkringan/ tenggeran
Tenggeran ideal terbuat dari kayu keras dan permukaan kasar tetapi tidak tajam, misalnya kayu asam dan bukan kayu yang halus permukaannya seperti kayu jambu biji misalnya. Diameter ideal adalah kaki burung bisa mencengkeram kira-kira 2/3 bagian lingkar tenggeran.
Jumlah tenggeran bisa satu, dua atau tiga. Sementara khusus branjangan bisa menggunakan sangkar bulat dengan ukuran diameter 35-30 cm sepanjang 75 – 100 cm dengan tangkringan khusus terbuat dari batu apung.
Tips tenggeran atau tangkringan
Tidak ada ukuran pasti bahkan untuk burung yang sama jenisnya karena diameter tangkringan atau tenggeran itu masalah kebiasaan. Untuk mengukurnya (kalau itu burung baru kita dapat dan kita tidak tahu persis ukuran kebiasaaanya), maka pada kali pertama kita menyangkarkan, beri beberapa tangkringan sementara (bisa 4 sampai 5) dengan diameter yang berbeda:
Tangkringan 1:  Berdiameter setengah dari panjang ujung jari depan terpanjang sampai ujung jari belakang.
Tangkringan 2:  Berdiameter 2 mm lebih lebar ketimbang tangkringan 1
Dan begitu seterusnya sampai tangkringan ke-5.
Catatan: Pakan dan air jangan ditaruh di ujung/dekat salah satu tangkringan tetapi diletakkan mepet dasar sangkar.
Luangkan waktu barang 2-3 jam (nggak usah melotot terus menerus tetapi sambil beraktivitas lainnya) dan perhatikan, mana tangkringan yang paling banyak dihinggapi si burung. Nah, kira-kira itulah diameter tangkringan yang ideal untuk burung Anda itu.

Berikut ini beberapa bentuk sangkar dan posisi tenggeran:
Tangkringan dan sangkar burung memiliki beragam bentuk. Semua itu dibuat sesuai tujuan dan jenis burungnya.
Berikut ini beberapa gambar sangkar dan tangkringan di dalamnya, serta apa manfaatnya:
sangkar11
Gambar A adalah sangkar bulat dengan diameter beragam, mulai 40 sampai dengan 60 cm atau lebih. Tangkringan model itu digunakan untuk burung berekor panjang (murai batu misalnya), dengan tujuan agar ekor MB tidak rusak ketika MB tidur. MB tidur biasanya mencari tangkringan tertinggi dan mepet di ujung tangkringan. Dengan tangkringan model itu, maka ekor burung tidak menempel sangkar.
Sama fungsinya dengan Gambar A adalah sangkar Gambar C. Hanya saja ini menggunakan tangkringan model “T”. Kalau Gambar A, tangkringan bagian atas dihubungkan ke sangkar/kerangka sangkar dengan kawat (biasanya kuningan agar tidak mudah berkarat).
Sedangkan sangkar Gambar B menggunakan tangkringan model susun silang. Tangkringan ini berisiko merusakkan ekor burung ketika tidur. Tangkringan model ini biasanya digunakan untuk MB yang kalau sedang tarung bergaya geser kanan-kiri tubuh. Kalau MB model tarung seperti itu diberi tangkringan model T, dia akan banyak naik turun dari tangkringan kepala “T” ke tangkringan panjang (tempat dudukan tangkringan “T”).
sangkar2
Sangkar Gambar D digunakan untuk sangkar harian burung2 kcil seperti kenari ciblek dan lain-lain. Tetapi tangkringan model ini tidak disarankan karena ekor burung mudah rusak.
Sangkar Gambar E biasanya untuk kenari, kacer dan sebagainya. Tangkringan model ini ditujukan untuk burung yang berdasar gayanya sering bermain naik-turun dari satu tangkringan bawah ke tangkringan atas dan sebaliknya.
sangkar3
Gambar sangkar F dan G juga mempunyai fungsi yang hampir sama dengan sangkar Gambar E.
sangkar4
Sedangkan sangkar Gambar H mempunyai fungsi yang sama dengan sangkar Gambar A yakni agar ekor burung tidak rusak karena menempel jeruji sangkar. Ini biasanya digunakan untuk tangkringan Anis Merah atau Anis Kembang. Sedangkan sangkar Gambar I biasanya untuk pentet, kenari, atau sulingan yang suka nangkring di tempat sempit. Tetapi tangkringan model ini tidak dianjurkan untuk digunakan.
Masih banyak lagi model sangkar dan tangkringannya, tetapi sementara saya sampaikan itu dulu yakni model tangkringan yang umumnya dipakai para penghobi burung.
Tentu ini lain dengan model tangkringan burung paruh bengkok/LB yang biasanya juga diberi main-mainan dll.

6. Wadah pakan dan air gunakan cepuk wadah pakan yang biasa dijual di pasaran atau bisa membuat khusus dengan bahan plastik, tempurung, logam, gerabah dan lainnya. Sebelum digunaan cuci bersih dan pastikan pinggiran-pinggiran cepuk diambril sehingga tidak ada bagian yang tajam.
7. Tempat mandi, bisa menggunakan bak karamba khusus dan bisa pula gunakan cepuk wadah pakan yang besar sehingga burung bisa mandi di dalamnya.
8. Gantungan sangkar
Gantungkan burung di tempat yang tidak bisa dicapai hewan predator seperti kucing atau tikus. Dengan demikian sangkar perlu ada gantungannya. Buat gantungan yang kokoh, tidak mudah cepat dan jebol. Untuk menguji kekokohan sangkar, bisa dicoba tarik sekuat mungkin tetapi terukur. Dari percobaan itu Anda akan tahu apakah gantungan sangkar sudah kokoh atau belum.

9. Alas sangkar
Gunakan alas bentuk laci yang mudah ditarik keluar, tetapi diberi pengait agar tidak mudah terlepas dengan sendirinya. Jarak antara alas dengan jeruji dasar usahakan sehingga burung tidak bisa menggapai makanan yang jatuh terserpih ke alas sangkar. Hal ini untuk menghindari burung mengambil makanan yang kotor. Dengan demikian, buat juga jeruji dasar sangkar dengan jarak yang relatif rapat sehingga kepala burung tidak bisa menerobosnya.
10. Kandang umbaran
Kalau memang merasa perlu menggunakan kandang umbaran, bisa gunakan kandang umbaran ukuran panjang/lebar 1 meter panjang 2-3 meter tergantung kondisi tempat tinggal kita. Lakukan pengumbaran tanpa perlu menggoda burung untuk terbang-terbang. Untuk referensi masalah umbaran, bisa dilihat di tulisan ini.
11. Tips penggunaan kerodong.
  • Gunakan kerodong yang pas tepat menempel di dinding sangkar sehingga kalau burung ngelabak, paruh tidak melewati jeruji dan terluka.
  • Jangan langsung mengerodong burung yang baru saja diturunkan dari jemuran. Burung perlu diangin-anginkan dulu di tempat sejuk.
  • Gunakan kerodong warna netral. Atau bisa saja Anda menggunakan kerodong warna gelap untuk malam hari dan terang untuk siang hari. Warna gelap menyerap panas sehingga kondisi sangkar hangat. Warna terang memantulkan sinar sehingga membuat kondisi dalam sangkar relatif lebih dingin ketimbang menggunakan kerodong warna gelap.
12. Sangkar karantina
Kita perlu memiliki sangkar khusus untuk siap sedia jika suatu ketika kita perlu mengarantina burung sakit atau burung baru.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan sangkar karantina:
  • Ukuran 100 x 50 x 30 cm
  • Dinding terbuat dari kawat kasa atau kawat ram nyamuk.
  • Beri lampu 25-40 watt untuk penghangat dan penerangan.
  • Jauhkan tempat pakan dan minum dari lampu.
  • Lantai dibuat dengan model laci sehingga mudah pembuangan kotoran burungnya.
  • Penempatan terpisah dari sangkar burung lain.

B. Menjaga kebersihan sangkar
  • 1. Cuci hama untuk sangkar baru dan lama
  • Sebelum digunakan, sangkar baru, baik yang dicat maupun tidak, perlu dicuci bersih menggunakan deterjen. Sangkar juga harus dipastikan tidak berbau cat atau vernis. Jika masih berbau, tunggu sampai beberapa hari dengan dicuci dan dijemur tiap hari agar hilang baunya.
    Untuk memantapkan sangkar bebas hama, semprot seluruh permukaan dengan antiseptic yang aman untuk burung. Dalam hal ini direkomendasikan menggunakan FreshAves yang terbukti aman jika tidak sengaja terkonsumsi oleh burung.
    Pencucihamaan sangkar haris dilakukan rutin minimal sebulan sekali.
  • 2. Cuci setiap hari
  • Usahakan sangkar dicuci setiap hari ketika burung dikaramba.
Kembali ke MENU ARTIKEL
C. Menjaga kebersihan wadah pakan dan minum
Wadah pakan dan minum burung juga harus selalu dibersihkan sehingga tidak menjadi tempat tumbuhnya parasit dan jamur.
D. Pembuatan sangkar dan tangkringan khusus untuk terapi khusus:
Kadang-kadang kita perlu sangkar atau model tangkringan khusus untuk tujuan khusus. Saya pernah punya kenari yang selalu nglabrak-nglabrak jeruji kalau pas ditandingkan. Dan begitu nabrak jeruji, langsung terjun. Naik lagi, nglabrak lagi, begitu terus sambil bunyi. Berbagai treatment pakan saya coba, tidak berhasil. Treatment kawinkan untuk mengurangi birahi juga saya coba, tidak juga berhasil.
Dan berhasilnya, saya treatment tangkringan . Kalau biasanya tangkringan kenari hanya dua, atas-bawah sejajar dengan posisi saling menyamping, maka saya bikin tangkringan 8 biji (kali pertama ditertawain teman). 4 tangkringan bawah, saya susun masing-masing sejajar dengan jeruji, dengan jarak masing2 dari jeruji sekitar 7 cm.
Tangkringan atas posisi sama dengan tangkringan lapis bawah. Nah, ketika tarung di tangkringan lapisan bawah, kenari itu bergerak menyusuri tangkringan , muter ke semua sisi. Begitu loncat ke atas, gayanya sama persis, memutar ke semua sisi seakan menantang semua kenari di sekitarnya. Dan… kenari itu tidak pernah lagi nabrak jeruji (dalam arti bunyi sambil kaki mencengkeram jeruji2).
Mengapa? Ternyata, ketika dia menggacor dan paruh sudah nempel jeruji (karena jarak terjauh tangkringan ke jeruji hanya sekitar 7 cm yang tidak memungkinkan kenari untuk lebih maju lagi), maka itulah posisi yang dia angap ideal. Artinya, dia tidak perlu mencengkeram jeruji untuk bisa “mendamprat” lawan pada posisi yang “paling dekat” dengan lawan.
Anda pasti sering melihat kenari bunyi ke arah posisi lawan (luar) sambil menjatuhkan badan ke dasar sangkar lalu balik lagi ke atas, dan begitu lagi. Coba saja tidak ada tempat bagi dia untuk “menjatuhkan diri” ke depan karena dengan jeruji sudah “mepet”, maka dia tidak akan pernah lagi bergaya “jatuhan”.
Berdasar pengalaman itu, dan pengalaman yang sama berikutnya, maka saya bisa mengatakan bahwa treatment ini 90% akurat untuk mengatasi kenari yang terlampau “ganas” dan punya “gaya jatuhan” ketika tarung. Bisa dicoba.

E. Tips agar burung tidak lepas
  • Perhatikan cantelan sangkar. Periksa apakah mur/bautnya benar2 sudah kencang. Selalu cek, setiap hari sebab kadang kalau mur/baut kendor, maka ketika ketiup angin, sangkar bergerak-gerak, goyang, memutar, maka sangkar bisa lepas dari cantelannya. . . . Blam. . . burung lepas. . .
  • Perhatikan pula gantungan pada gantangan yang kita pakai. Kalau menggunakan paku, apa benar pakunya nancap kencang; tidak karatan; tidak aus. Perhatikan dudukan gantungan; kalau kayu, bambu dan sebagainya, apa tidak lapuk; tidak keropos dsb. 3. Usahan menggantungkan sangkar dengan menyantelkannya pakai tangan langsung; kalau tinggi pakai alat bantu kursi yang kokoh berdiri. Kalau terpaksa pakai tongkat yang berpaku/berkawat melengkung maka perhatikan keseimbangan beban sangkar; juga kekuatan sangkar. Jika tidak seimbang berisiko sangkar memutar saat diangkat ke arah gantangan. Jika kerangka sangkar tidak kuat, juga berisiko patah dan sangkar jatuh berdebam. . .
  • Buat pintu sangkar dengan engsel (kebanyakan model gesekan naik turun) yang selicin mungkin. Dengan demikian, meskipun pintu tidak diberi beban (kalau diberi, lebih bagus sebagaimana saran Pak Fortuna), dia akan otomatis geser ke bawah; nutup. Pintu juga perlu diberi kancingan sehingga tidak berisiko terbuka saat kita membuka/mengangkat kerodong. 5. Usahakan penutup sangkar bagian bawah (yang berupa jeruji maupun yang berupa lembaran papan/tripleks/seng) bisa dikancingkan (dan selalu dikancingkan seusai sangkar dibersihkan), sehingga kalau sangkar dalam kondisi miring, penutup tersebut tidak membuka sendiri.
  • Tidak memberi/mengganti makan-minum secara langsung ketika burung masih di sangkar; usahakan burung sudah dimasukkan karamba. Kalau terpaksa, maka lakukan itu di ruang tertutup atau usahakan tangan kiri (kanan) menjaga pintu bagian bawah yang terbuka ketika tangan kanan (kiri) masuk sangkar. Hal ini terutama perlu diperhatkkan untuk sangkar2 model bulat dimana bukaan pintu sampai di dekat dasar sangkar dan sangat rawan diterobos burung.
  • Selain sangkar, perhatikan pula karamba Anda. Apakah pintunya bisa melorot sendiri begitu kita lepaskan atau masih terlalu seret sehingga perlu ditekan. Usahakan bisa licin dan menutup sendiri.
  • Sediakan selalu semprotan yang didalamnya sudah ada cairan sabun/sampho (sebagaimana juga disarankan Mbak Dwi) untuk menyemprot burung yang lepas. Dan sekadar cerita saja: karena pengetahuan ini, saya pernah menangkapkan burung AK-nya Mas Samino, teman penangkar Solo, dua ekor sekaligus (sepasang) dalam waktu yang relatif cepat. Dan berkat itu. . . hehehehehe. . . . saya dapat MB anakan dengan harga diskon besara2an. . . . Cara itu biasanya memang efektif untuk burung yang sudah mapan/jinak.
  • Sediakan juga pulut/getah bendo atau getah nangka (yang bagus getah bendo skarena lengketnya luar biasa tetapi mudah dibersihkan dari bulu burung) seperti disarankan Pak Fortuna. Sediaan pulut, tentu saja sekalian dengan tongkat yang kecil, panjang dan ringan, yang bisa menjangkau ketinggian atap rumah/pepohonan. Caranya, rekatkan pulut ke separuh bagian lidi yang diikatkan di ujung tongkat. Lekatkan jangkrik (tidak mutlak) ke bagian tengah lidi; sorongkan ke arah si burung secara perlahan2 (ini biasanya juga hanya efektif untuk burung yang sudah mapan/jinak).
  • Lebih dari itu, jangan terlalu PD akan kondisi sangkar kita sebelum kita benar2 mengeceknya setiap hari; setiap saat.
  •  
PRODUK BURUNGGACOR.COM

ARTIKEL TERBARU

     

Senin, 24 Desember 2012

Pohon Talok pun Berbagi untuk Burung-burung

Mudah menemukan pohon Talok atau Kersen atau Cerry, bahkan semainya (anakan) seringkali kita temukan pada talang air di atap rumah atau menempel pada retakan dinding rumah. Tantangannya adalah menemu-kenali ragam jenis burung yang mencecap nektar, menelan buah, atau sekedar berlindung di kerimbunan daunnya. Dari sekadar browsing foto di laman kumpulan foto biodiversitas Indonesia terbesar saat ini, juga pada group facebook komunitas Banten Wildlife Photographer, ditambah sedikit melirik laman komunitas pengamat burung di negara tetangga setidaknya tercatat enam keluarga jenis burung yang menikmati buah mungil berwarna merah diantara daun-daun hijau yang berbulu ini: 1) keluarga PYCNONOTIDAE (diantaranya Kutilang dan Trocokan), 2) keluarga COLUMBIDAE (diantaranya Punai gading), 3) Keluarga ZOSTEROPIDAE (diantaranya Kacamata biasa dan Kacamata limau), 4) Keluarga NECTARINIIDAE (diantaranya Burung-madu sriganti dan Burung-madu kelapa), 5) Keluarga DICAEIDAE (diantaranya Cabai jawa dan Cabai bunga-api), dan bahkan 6) Keluarga CUCULIDAE (diantaranya Tuwur asia). Beberapa jenis, bahkan mungkin semua jenis yang menikmati buah talok ini sepertinya juga penikmat buah salam.
Tak hanya ragam jenis,  Sukma Ali (seorang fotographer dari komunitas Banten Wildlife Photographer ) bahkan benar-benar dapat menikmati drama kehidupan pada pohon talok yang ada di halaman rumahnya. Deretan fotonya juga memancing kawan-kawan fotographer lain untuk turut mendokumentasikan burung-burung yang menghuni pohon talok disekitar rumahnya. Bersyukur kawan-kawan ini memberikan ijin pada kita untuk turut menikmati sebuah drama kehidupan di pohon talok pada halaman rumah mereka. jadi mari kita ikut menikmati… semoga cukup jadi alasan buat kita ikut menanam pohon talok di halaman rumah kita. Atau jika masih tertarik dengan jenis-jenis pohon yang lain, silahkan lanjut mencari disini.

Induk Cabai jawa memanen buah talok

Hasil panen diberikan ke salah satu anaknya

Si babe juga ikutan panen di kebon tetangga @Robertus Prihandoko

Si babe juga menyuapi anaknya

Hingga sang anak terkasih dapat memanen buah talok sendiri

...dan melanjutkan pengembaraannya ke kebon tetangga @Dedy Istanto

Berkenalan dengan kawan baiknya si Burung-madu kelapa...@Dedy Istanto

Juga teman berbagi kenikmatan di pohon talok; si Punai gading

dan Trocokan... @Wisnu Prabowo

...bahkan ia juga mengikuti perkembangan jaman untuk berbagi cerita tentang kenikmatan buah talok dengan kawan-kawannya si burung kacamata limau di Nusa Tenggara

Saat malam tiba...ia istirahat dan membagi buah taloknya dengan mamalia yang juga bisa terbang...

Semoga kita-pun berkenan untuk terus berbagi …

PRODUK BURUNGGACOR.COM

ARTIKEL TERBARU


Burung-burung Penggemar Pohon Salam


merbah corok

Mungkin hampir setiap hari kita “merasakan” daun salam. Jika kita menikmati daunnya, maka beberapa jenis burung memilih nektar dan buahnya. Jika tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang pohon salam, artikel wiki berikut sepertinya cukup untuk memuaskan hasrat keingin-tahuan kita.
Percaya bahwa sebuah foto dapat menyampaikan ribuan kalimat, berikut adalah beberapa foto burung yang sangat menikmati buah salam. Jika boleh berharap; semoga terselip cukup alasan untuk segera menanam pohon salam di halaman rumah kita. Jika masih tertarik untuk mengetahui jenis-jenis pohon lain yang juga disukai burung, silahkan berkunjung ke sini.


Burung Kutilang di pohon Salam @Budi Susanto

Merbah cerukcuk @uforest


Walik jambu @BESG

betina walik jambu @BESG

Sepasang Punai gading @BESG

Pohon yang Digemari Burung-burung



Bas van ballen, peneliti burung yang telah malang-melintang di Indonesia pernah menyusun daftar jenis vegetasi (pohon dan semak) yang memiliki manfaat lebih untuk burung. Berikut adalah daftarnya; kami tambahkan link untuk yang tertarik mengetahui info lebih jauh tentang jenis tersebut:

A. Jenis-jenis yang bisa ditanam di Pekarangan rumah
1. Buni Antidesma bunius
2. Belimbing sayur  Averhoa bilimbi
3. Murbei / Bebesaran Morus spp.
4. Turi Sesbania grandiflora
5. Jeruk kingkit Triphasia trifolia
6. Jahe Zingiber officinale
7. Bugenvil Bougainvillea glabra
8. Kaliandra Calliandra surinamensis
9. Palem merah Cyrtotachys lakka
10. Bisbul Diospyros philippinensis
11. Pisang hias Heliconia collinsiana
12. Melati Jasminum sambac
13. Lengkuas Alpinia galanga
14. Cente Lantana camara
15. Palem Licuala grandis


16. Gendrung Andropogon sorghum


17. Kaso belang Arundo donax


18. Kesumba Bixa orellana


19. Harendong Melastoma malabatrichum


20. Parijotho Medinilla speciosa


21. Anyang-anyang Elaeocarpus grandiflorus


22. Bunga sepatu kecil Malvaviscus arboreus


23. Kacapiring Gardenia jasminoides


24. Harendong lelaki Clidemia hirta

B. Jenis-jenis yang bisa ditanam di taman kota
1. Culan /Kemuning  Aglaia odorata
2. Pinang Areca catechu
3. Pinang merah Areca vestiaria
4. Menteng/Kepundung  Baccaurea racemosa
5. Bunga kupu-kupu  Bauhinia purpurea
6. Gandaria Bouea macrophylla
7. Kenanga Cananga odorata
8. Sawo duren / Sawo ijo Chrysophyllum cainito
9. Kayu manis Cinnamomum burmanii
10. Dadap belang Erythrina variegata
11. Mundu Garcinia dulcis
12. Melinjo Gnetum gnemon
13. Sawo Alkesa pouteria campechiana
14. Sawo Manilkara achras
15. Sawo kecik Manilkara kauki
16. Kantil / Cempaka putih Michelia alba / Magnolia alba
17. Cempaka Mischelia champaka
18. Pace / Mengkudu Morinda citrifolia
19. Kemuning Murraya paniculata
20. Pisang Musa sp
21. Kersen Muntingia calabura
22. Palem raja Roystonea regia
23. Oksosperma Oncosperma filamentosa
24. Ceremai Phyllanthus acidus
25. Kiputri  Podocarpus neriifolius
26 Matoa Pometia pinnata
27. Salak Salacca zalacca
28. Kecapi Sandoricum koetjape
29. Cendana Santalum album
30. Kiacret / Spatodea Spathodea campanulata
31. Kedondong  Spondias dulcis
32. Kepel Stelechocarpus burahol
33. Jambu air Syzygium aqueum
34. Cengkeh Syzygium aromaticum
35. Duwet/Jamblang  Syzygium cummune
36. Jambu mawar Syzygium jambos
37. Jambu bol Syzygium malaccensis
38. Salam  Syzygium polyanthum
39. Gowok Syzygium polycephalum
40. Cempaka gondok Magnolia liliifera
41. ketapang Terminalia catappa
42. Anggerung Trema orientalis
43. Widara Ziziphus mauritiana

44. Palm rende Areca latiloba


45. Cempaga Tristellateia australasiae


46. Wanga Pigafetta filaris


47. Bunga irian Mucuna novoguinensis


48. Saputangan Maniltoa schefferi


49. Kiteja Cinnamomum iners


50. Nam nam Cynometra cauliflora


51. Kendal Cordia obliqua

 C. Jenis-jenis yang bisa ditanam di hutan kota dan bantaran sungai
1. Damar Agathis damara
2. Albisia / Sengon-sengonan Albizia sp
3. Kemiri Aleurites moluccana
4. Pule Alstonia scholaris
5. Aren Arenga pinnata
6. Keben Barringtonia asiatica
7. Nyamplung Calophyllum inopphyllum
8. Kenari babi Canarium decumanum
9. Serutan Carmona relusa
10 Palem sledri Caryota mitis
11. Randu Ceiba pentandra
12. Gebang Corypha utan / Corypha gebanga
13. Sempur Dillenia philippinensis
14. Semua jenis Beringin  / Ficus spp.
15. Beringin Ficus benyamina
16. Preh Ficus microcarpa
17. Gondang Ficus variegata
18. Rukem Flacourtia rukam
19. Bambu tali Gigantochloa apus
20. Bambu hitam Gigantochloa atter
21. Dangdeur/Randu alas Gossampinus heptaphylla
22. Gayam Inocarpus fagifer
23. Nagasari / Dewandaru  Mesua ferrea
24. Pala Myristica fragrans
25. Tanjung Mimusop elengi
26. Kluwak Pangium edule
27. Petai Parkia speciosa
28. Kihujan Samanea saman
29. Kepuh  Sterculia foetida
30. Mahoni Swietenia macrophylla
31. Perikopsis Pericopsis mooniana
32. Laban Vitex sp
33. Dadap Erythrina christagalli
34. Lengkeng Euphoria longans

PRODUK BURUNGGACOR.COM

ARTIKEL TERBARU

Minggu, 16 Desember 2012

Perawatan Saat Mabung

Banyak sekali pemain murai batu, baik yang pemula maupun yang sudah top terjebak pada saat mengkondisikan MB jawaranya setelah mabung, hal ini dikarenakan karena keinginannya untuk segera melombakan kembali burung jawaranya. Ada beberapa hal yang harus benar-benar diperhatikan oleh Om-om pada saat merawat murai waktu mabung dan jangan pernah melanggarnya.


Pada saat mau Mabung.

1. Rawatlah murai anda yg sedang mabung dengan baik dan selalu bersihkan kandangnya tiap hari.

2. Jika awal burung mau mabung coba kurangi porsi jangkriknya dr 5 menjadi 2 pg dan sore sedangkan porsi krotonya tambah menjadi 3 sendok makan/hari. Selama mulai rontok bulu burung tidak perlu dijemur.

3. kurangi waktu mandinya dr tiap hari menjadi 2-3 hari sekali, tp kandang tetap dibersihkan tiap hari.

4. rubah waktu madinya menjadi antara jam 12-jam 1 siang, setelah mandi langsung krodong dalam kondisi bulu basah dan jangan diangin2.

5. Beri larutan Growvit di air minumnya sekucupnya(jangan terlalu banyak cukup seujung pentul korek api untuk tiap cangkir minum burung), 2 hari sekali, baik untuk mempercepat perontokan dan pertumbuhan bulu
Jauhkan dari burung murai lain kalau bisa cukup 1 burung MB 1 rumah


Perawatan Pada Saat Tumbuh bulu

1. Pada saat semua bulu, baik kepala, badan, sayap maupun ekor sudah jatuh maka kembalikan porsi rawatan kepada porsi rawatan harian seperti biasa baik makanan maupun pola mandinya. Ingat jangan pernah menjemur burung yg sedang tumbuh bulu sampai semua bulunya terutama ekor dan sayap selesai masa pertumbuhannya (full) karena ini akan menghentikan pertumbuhan bulu terutama ekor dan membuat bulu akan cepat tua.

2. Selama pertumbuhan bulu berikan Growvit pd minumannya dg komposisi diatas 2 hari sekali dan campur air mandidg obat mandi yg ada di pasaran.

3. Burung harus trus dikrodong setelah diberikan makanan dan dibersihkan kandangnya baik sebelum atau setelah mandi ditempat yang teduh dan berikan burung isian disekelilingnya.

4. Setelah bulu ekor dan sayap tumbuh maksimal mulailah dilakukan secara bertahap :

minggu ke 1 dijemur selama 1/2 jam
minggu ke 2 dijemur selama 3/4 jam
minggu ke 3 dan ke 4 selama 1 jam
minggu ke 5 dan ke 6 selama 1.5 jam
minggu ke 7 dan ke 8 selama 2 jam


Ingat dan jangan pernah melanggar atau anda akan menyesal :

Jangan pernah mengadukan MB jawara Om-om sebelum 2 bulan penjemuran minimal, saya jamin kalau MB anda Jawara dan anda adu sebelum 2 bulan pasti burung anda akan juara, tp pd minggu-minggu berikutnya MB anda kan galak dan makin susah untuk mencapai performa seperti sebelum mabung, sampai burung tersebut mabung kembali. Hal ini sudah terbukti dan dirasakan oleh pemain2 murai Top yang saya kenal, mereka selalu terjebak oleh keinginan untuk segera melombakan burung MB jawaranya karena masalah gengsi.

Setelah selesai penjemuran selama 2 bulan cobalah MB anda dilatihan kecil terlebih dahulu antara 15-20 burung agar burung anda tidajk terlalu kaget, dan biasakanlah melombakan burung anda 2 minggu sekali agar burung MB anda dapat selalu tampil prima.

Semoga tips ini dapat cocok dengan MB om-om semua, dan mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua


ALAMAT PEMASARAN VIVA BIRD FARM
Jln. Nanas Raya No. 11. Utan Kayu Utara. Jakarta Timur
HP 081288851177
PIN BB 25E981DE
Website: www.vivabirdfarm.com
              www.muraibatu.biz
Twitter: @muraibatubiz

ALAMAT PENANGKARAN
Brambang Rt 5 Rw 3 No. 56
Kec. Karangawen. Kab Demak. 59566
Jawa Tengah

PRODUK BURUNGGACOR.COM

ARTIKEL TERBARU