Cari di Sini

Jumat, 17 Mei 2013

Menyingkap Surga burung di Danau Tolire Besar

 
Danau Tolire Besar yang dipotret oleh BI/ Mahendra Primajati
Tolire Besar di Pulau Ternate tak hanya menawarkan keindahan panorama danau di kaki gunung api aktif, Gamalama. Berbeda dengan Tolire Kecil yang terletak sekitar 200 meter dari danau ini, Tolire Besar memiliki air yang berubah-ubah warnanya. Di musim kemarau, air Danau Tolire Besar tampak hijau zamrud, kontras dengan warna air saat musim penghujan yang kecokelatan.
Danau seluas 5 hektar berkedalaman 50 meter ini juga menarik bukan semata-mata karena cerita mistis yang beredar. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, jika ada orang melempar batu ke danau, batu yang dilempar akan menghilang sebelum menyentuh permukaan danau. Danau ini juga dipercaya menjadi tempat untuk menyembunyikan harta Sultan Ternate pada abad XV.
Pesona lain Tolire yang patut diapresiasi yaitu kehadiran aneka jenis burung yang bersarang maupun sekadar mencari makan di sekitar danau ini. Tak kurang dari 30 jenis burung dapat dijumpai dengan mudah di Tolire Besar. Burung titihan telaga (Tachybaptus ruficolis), misalnya, kerap terlihat berenang di permukaan danau. Kerabat pecuk yang sekilas mirip anak itik ini merupakan pengunjung setia Tolire Besar yang bisa disaksikan setiap hari.
Jenis burung air lain yang kadang menyambangi danau ini yaitu kuntul perak (Egretta intermedia) dan karakalo australia (Scythrops novahollandiae). Sesuai namanya, karakalo australia berasal dari belahan bumi selatan dan bermigrasi ke utara sekitar April hingga September. Namun, populasi karakalo australia di Tolire diduga merupakan penghuni tetap (residen) karena dapat dijumpai sepanjang tahun.
Banyaknya pepohonan dengan tajuk rapat di sekeliling Tolire juga membuat burung merasa betah hinggap maupun bersarang. Bahkan, salah satu jenis burung endemik yang berstatus rentan juga dapat dijumpai dengan mudah di kawasan danau ini. Burung itu, kakatua putih (Cacatua alba) yang merupakan endemik Halmahera, Bacan, Ternate, Tidore, Kasiruta dan Mandiole, sering hilir mudik di antara pepohonan di tepian Tolire Besar. Burung berbulu putih bersih ini biasa terlihat di pagi dan sore hari.
Selain kakatua putih, ada pula enam jenis burung pemangsa yang kerap hilir mudik di kawasan Tolire yaitu alap-alap sapi (Falco moluccensis), elang bondol (Haliastur indus), rajawali kuskus (Aquila gurneyi), elang-laut perut-putih (Haliaeetus leucogaster), elang tiram (Pandion haliaetus), dan elang-alap kelabu (Accipiter novaehollandiae). 
Di sekitar Tolire juga banyak terdapat pohon ara (Ficus sp.)tempat beragam jenis burung memburu santapan. Jika jeli, kita dapat menyaksikan walik kepala-kelabu (Ptilinopus hyogaster) dan walik topi-biru (Ptilinopus monacha)—keduanya merupakan keluarga merpati—berkumpul bersama menikmati buah ara yang mulai ranum. (Irfan Rosyadi)

Tidak ada komentar: