Cari di Sini

Rabu, 27 Maret 2013

Jual Murai Batu Medan untuk Lomba dan Peternak


Berikut ini daftar harga Murai Batu yang kami jual.
Trotol Murai Medan Super Jantan Rp 3.500.000
Sepasang Murai Medan Siap Ternak Rp 10.000.000

Senin, 25 Maret 2013

Rumput Gandum Bagus untuk Burung-burung Anda (Hanya Rp 18.000)


Tanam sendiri Rumput Gandum di rumah Anda. Hanya dengan Rp 18.000 untuk Benih Rumput Gandum, Anda sudah dapat menanam dan menikmati manfaat Rumput Gandum untuk burung-burung Anda. Dapat kami kirim ke seluruh Indonesia. Hanya tambah ongkos kirim. 

Jumat, 22 Maret 2013

Unik, Spesialis Penetas Telur Burung Paruh Bengkok


Hay Wiyogo sudah lama menekuni bisnis penetasan dan pembesaran berbagai jenis burung paruh bengkok (parrot), mulai dari macaw, hans macaw, conure, hingga grey parrot. Hanya berbekal sebuah mesin tetas dan boks inkubator sederhana untuk perawatan piyik yang baru menetas, Hay menjual produknya di toko burung Yoshiko, miliknya, di kawasan Pasar Burung Kelapagading, Jalan Pelepah Raya Blok P No 5 Jakarta Utara. Yuk, kita lihat apa yang sehari-hari dikerjakan Om Hay.

Jumat, 15 Maret 2013

Jenuh di Rumah? Coba Wisata ke Penangkaran Burung!


Anda yang sudah jenuh dengan wisata atau kegiatan yang itu-itu saja, cobalah yang unik ini. Wisata ke penangkaran burung! Selain dapat menambah wawasan untuk melestarikan burung, anda juga akan mendapat ilmu entrepreneur atau kewirausahaan dari para pengusaha yang telah bergelut di bidang penangkaran burung.

Rabu, 13 Maret 2013

Burung Angrybird yang Asli Ada di Sini!


 
 

Cardinal
BetterPhoto.com Photo Contest SECOND PLACE Winner
Cardinal
Description: Shot at a local metro park just after a snow.
Keywords: cardinal, bird, red, winter, snow, red bird, feathers, birds, beak, animal, male cardinal, wildlife, tree, red cardinal, male, detail, nature, avian, black, branch, beautiful, perched, tree branch, spruce,

Beternak Angry Bird? Siapa Takut!


Popularitas angry bird tak kalah dari burung kicauan yang sedang ngetren di Tanah Air. Bedanya, burung ini bukan dikenal karena kicauannya, tapi justru penampilannya yang berawal dari game pada aplikasi iPad/iPhone. Logonya kerap dijadikan maskot beragam souvenir atau aksesoris berbagaimerchandise lainnya. Semua pasti mengenal angry bird: burung kardinal berjambul merah, yang selalu menunjukkan ekspresi kemarahan. Tahukah Anda, burung ini ada di dunia nyata, bahkan sudah ditangkarkan di Indonesia?

Hari yang Tepat untuk Menggelar Latber


Saya ingin menyampaikan beberapa teknis penyelenggaraan latber burung, namun hanya poin-poin penting saja, khususnya terkait dengan waktu penyelenggaraan.

Saatnya Meraup Untung Sebagai EO Latber


Sekarang kita menghitung berapa lama titik impas bagi Anda dalam mendirikan EO latber. Artinya, butuh waktu berapa bulan agar modal awal yang dikeluarkan untuk mendirikan EO bisa kembali?

Perkiraan Untung Jika Latber dengan Sponsor


Jika Anda memperoleh donatur atau sponsorship, biaya operasional per sesi bisa jauh berkurang. Dalam contoh terdahulu, dan akan terlihat kembali dalam tabel berikut, saya mengasumsikan Anda mendapat donasi sebesar Rp 625.000 dan sponsor sebesar Rp 2.000.000.

Perkiraan BEP Latber Tanpa Sponsor



Mencari break event point (BEP) atau titik impas dalam setiap sesi latber bisa dilakukan secara mudah dengan menggunakan tabel di bawah ini. Namun, tabel ini tidak bersifat mengikat, tergantung berapa harga tiket kelas utama dan kelas lainnya, dan skema pembagian hadiah yang Anda susun. Jadi, tabel ini sekadar menginspirasi saja. Andalah yang harus membuat tabel sendiri, sesuai dengan situasi-kondisi di kota Anda.

Lumayan, Masih Ada Laba dari Latber


Wah, sudah banyak informasi yang saya sampaikan ya? Mudah-mudahan belum bosan untuk terus membacanya. Sambil mengingat-ingat tutorial sebelumnya, baiklah saya tunjukkan contoh skema pemasukan dan pengeluaran latber.

Cara Pembagian Hadiah Latber


Hadiah, bagaimana pun, menjadi salah satu daya tarik seorang kicaumaniauntuk mengikuti lomba / latber. Namun berbeda dari lomba, jumlah hadiah yang disediakan dalam setiap latber cenderung lebih kecil. Hal ini bisa dimaklumi, karena even latber digelar secara rutin seminggu sekali. Bahkan ada juga yang menggelarnya dua kali dalam seminggu. New Pos Jakal (Jogja), misalnya, menggelar latber tiap Rabu dan Minggu.
Asal tahu saja, even latber bagi sebagian kicaumania bisa dijadikan sumber penghasilan utama maupun tambahan. Mereka biasanya mencari latber dengan hadiah lumayan, dengan persaingan lebih longgar, tetapi sistem penyelenggaraannya memuaskan.
Sebagian besar EO membuat skema pembagian hadiah untuk 10 pemenang di setiap sesi (juara 1 s/d 10). Besarnya hadiah untuk juara 1 bervariasi, tetapi biasanya menggunakan standar Rp 200.000 (Kelas 20K) dan Rp 300.000 (Kelas 30K). Jumlah hadiah untuk juara 2 dan seterusnya sampai juara 5 mengecil secara bertahap. Adapun juara 6 s/d 10 biasanya selalu sama, misalnya Rp 20.000 untuk Kelas 20K dan Rp 30.000 untuk Kelas 30K.
Anda bisa menggunakan patokan ini, sebagaimana tertera pada tabel, bisa juga memodifikasinya sendiri. Jika ada donatur dan/atau sponsorship tetap, setidaknya ada MoU selama 6-12 bulan, mungkin jumlah hadiah bisa ditingkatkan sehingga bisa lebih memikat calon peserta.
sistem-pembagian hadiah
Pada tabel di atas, Anda melihat skema pembagian hadiah menjadi tidak utuh (10 pemenang) ketika jumlah peserta sama dengan atau kurang dari 45 gantangan. Peserta 41-45 gantangan, misalnya, hadiah disediakan untuk 9 pemenang (juara 10 ditiadakan). Mengapa? Ini untuk mengurangi potensi kerugian yang dialami EO. Ketika saldo (pemasukan tiket – anggaran hadiah) di bawah biaya operasional per sesi, maka Anda sebagai EO pasti akan merugi.
Sebagian peserta latber biasanya memahami aturan ini. Tetapi menjadi lebih baik jika Anda secara jujur, sejak awal mendirikan EO latber, menyusun tabel seperti di atas dan dibagikan gratis kepada peserta. Tak perlu dicetak full color di atas artpaper yang mengkilap, cukup dicetak satu warna di atas kertas HVS berwarna (brosur sederhana).
Sebagian peserta yang kurang memahami memang sering berteriak “panitia melakukan pemotongan hadiah”. Istilah pemotongan hadiah tidak tepat, jika sejak awal EO sudah menyampaikannya kepada calon peserta.
Kalau kita lihat brosur latber di Tabloid Agrobur, yang sebagian besar juga ada di halaman Brosur Lomba Burung, EO akan mencantumkan kata-kata di atas rincian hadiah dengan tulisan, misalnya, “peserta > 45 gantangan”. Ini menunjukkan fakta bahwa hadiah utuh (juara 1 s/d 10) baru diberikan ketika peserta mencapai jumlah yang ditargetkan. Jika tidak, EO akan merugi.
Kita lihat lagi tabel di atas. Ketika jumlah peserta hanya 36-40 gantangan, jumlah pemenang berkurang lagi menjadi delapan (juara 9 dan 10 ditiadakan). Bahkan, ketika jumlah peserta sama dengan / kurang dari 25 gantangan, hadiah untuk juara 1 ditiadakan. Juara 1 tetap ada, tapi nilai hadiahnya setara dengan juara 2 pada kondisi utuh.
Begitu pun ketika jumlah peserta hanya 11-15 gantangan, nilai hadiah untuk juara 1 setara dengan juara 3 pada kondisi utuh. Bahkan, kalau pesertanya sama dengan atau kurang dari 10 gantangan, nilai hadiah untuk juara 1 setara dengan juara 4 pada kondisi utuh. Dalam keadaan yang sangat tidak diharapkan ini, jumlah pemenang pun biasanya hanya dua orang.
Sekali lagi, ini adalah seni bagi EO penyelenggara latber burung. Sepanjang Anda jujur, menjelaskannya sejak awal, para peserta biasanya dapat memahami. Yang terpenting, jadikanlah latber Anda sebagai latber yang mengesankan bagi para peserta.

Perkiraan Hasil Penjualan Tiket Latber


Untuk urusan bisnis, target utama dalam penyelenggaraan latber adalah bagaimana tiket bisa terjual habis. Tentu EO yang baik tidak sekadar memikirkan masalah bisnis semata, tetapi bagaimana dapat memberikan pelayanan yang baik kepada semua peserta, komunikatif terhadap mereka, terlebih bisa membangun suasana kebersamaan dan persaudaraan dengan mereka.
Tetapi, apa boleh buat, saya harus menjelaskan urusan bisnis ini. Tiket latber per sesi biasanya dicetak maksimal 60 lembar. Untuk even lomba bisa lebih. Dari 60 lembar, itu pun tidak selalu habis. Bahkan bisa mencapai separo saja sudah bagus untuk EO yang baru berdiri.
Untuk mengantar Anda kepada pemahaman mengenai potensi pemasukan hasil penjualan tiket, silakan lihat tabel di bawah ini:
estimasi-pemasukan-hasil-tiket
Pada tabel di atas, saya sengaja hanya menggunakan angka kelipatan 5 dan dimulai dari angka 10 karena keterbatasan ruang. Maksudnya, sangat mungkin terjadi jumlah peserta di bawah 10 per sesi (misalnya hanya enam burung saja). Sangat mungkin terjadi pula jumlah peserta 13, 16, 32, dan seterusnya yang tidak berkelipatan 5. Jadi, ini sekadar contoh untuk memudahkan saja.
Situasi dan kondisi lainnya adalah tidak mungkin jumlah peserta di kelas cucak ijo, misalnya, sama persis dengan jumlah peserta di kelas lovebird. Bahkan jumlah peserta lovebird di Kelas 30K (tiket Rp 30.000) belum tentu sama dengan jumlah peserta lovebird di Kelas 20K (tiket Rp 20.000).
Tabel di atas sekadar melukiskan gambaran pemasukan dari hasil penjualan tiket, sekiranya sesi tertentu diikuti peserta dalam jumlah sekian. Tabel ini bisa dijadikan bekal untuk membuat target. Misalnya pleci yang sekarang lagi ramai, ditarget bisa diikuti lebih dari 30 peserta di Kelas 30K dan 40 peserta di Kelas 20K. Pentet, mungkin di daerah Anda sedang susut pamor, diberi target yang berbeda dari kelas pleci, demikian seterusnya.
Dari target per kelas dan per sesi inilah, Anda bisa memperkirakan total pemasukan dari hasil penjualan tiket. Ketika target meleset, Anda harus bersedia merevisi target untuk even latber berikutnya. Bahkan, kalau peminatnya benar-benar sepi, Anda bisa menghilangkan jenis burung tertentu di Kelas 30K atau Kelas 20K, atau dihilangkan dari dua kelas sekaligus.
Coba kita amati, dulu cucakrowo selalu dilatberkan, tetapi sekarang tidak selalu. Demikian pula dengan branjangan, blackthroat, dan sebagainya. Di sisi lain, dalam sejumlah even di Provinsi Bangka-Belitung, Riau, dan Kepulauan Riau, kelas serindit dan sangat diminati kicaumania. Hal ini menunjukkan setiap EO harus pandai-pandai mencari celah agar tiap sesi yang dibuka selalu dibanjiri peserta, termasuk dengan “memuliakan” burung-burung lokal.

Tiap Sesi Latber Butuh Sekitar Rp300 Ribu



Nah, sekarang kita menghitung berapa biaya operasional untuk setiap sesi latber. Angka ini bisa diperoleh dari hasil bagi antara biaya operasional latber (berdasarkan tabel sebelumnya) dan jumlah sesi.

Ongkos Operasional Tiap Gelar Latber



Berapa biaya operasional untuk mengadakan latihan bersama (latber) burung? Angkanya tentu relatif, tergantung berapa biaya yang diberikan kepada kru / panitia, termasuk supervisor, korlap, juri, petugas ticketing, kasir / keuangan, petugas rekap nilai, penulis piagam / sertifikat, petugas keamanan, petugas setting / cabut bendera, pengecek gantangan, dan sebagainya.

Modal Awal Buat Latber



Untuk menggelar latber, mau tidak mau Anda harus memiliki tempat yang diusahakan tidak berpindah-pindah, setidaknya dalam 1-2 tahun. Tempat latber bisa berdiri di atas lahan milik sendiri atau salah seorang pengurus EO, bisa juga menyewa lahan, atau bekerja sama dengan pengusaha yang tempat usahanya memiliki halaman cukup luas.
Beberapa latber kerap digelar dengan memanfaatkan halaman restoran, pelataran tempat wisata, dan sebagainya. Ini bisa menjadi win-win solutionbagi Anda selaku EO maupun pengusaha. EO bisa berhemat karena tidak mengeluarkan biaya sewa lapangan, sedangkan pengusaha bisa numpang promo dengan efek dahsyat.
Banyak resto yang kebanjiran pengunjung di luar hari latber, karena kicaumania pernah datang ke arena itu dan sebagian akhirnya sering makan di sana (tentu kalau menu masakannya maknyus). Perlu diingat, kicaumania itu memiliki tingkat keragaman profesi yang sangat tinggi, mulai dari tukang becak, pegawai, pedagang, pengusaha, hingga pejabat pemerintah, militer, dan kepolisian.
Dalam panduan ini, saya mengasumsikan Anda masih menyewa lahan untuk mendirikan tempat latber. Dalam hal ini, dibutuhkan modal awal sekitar Rp 35 juta – Rp 40 juta (tergantung kualitas atap gantangan). Atau, bisa juga ditekan menjadi Rp 20 juta hingga Rp 25 juta jika tanpa atap gantangan.
Jika komponen biaya sewa tanah / lapangan ditiadakan, maka anggaran sebesar itu tinggal dikurangi biaya sewa. Biasanya pemilik lahan hanya mau menyewakan untuk jangka waktu minimal 1 tahun.
Khusus untuk musim hujan seperti sekarang, menggelar latber tanpa atap gantangan berisiko tinggi, karena latber kerap terhenti di tengah jalan. Peserta biasanya malas datang lagi ke latberan yang tidak dilengkapi atap peneduh, setidaknya selama musim hujan. Mereka pasti akan mencari latber lain yang memiliki fasilitas atap gantangan.
Detail mengenai modal awal mendirikan latber bisa dilihat pada tabel di bawah ini,
estimasi-modal-awal-eo-latber
Dari tiga komponen biaya tetap, mungkin biaya sewa lapangan bisa ditiadakan jika arena latber berdiri di atas lahan sendiri, atau milik salah seorang anggota EO yang bersedia tanahnya digunakan secara cuma-cuma. Atau, bisa juga tidak perlu mengeluarkan biaya sewa jika latber digelar di pelataran resto, kafe, tempat wisata melalui kerja sama win-win solution.
Perlukan promo awal? Sangat perlu ! Bagaimana mungkin publik, khususnya kicaumania, bisa mengenal nama EO Anda, atau mengetahui bahwa Anda rutin menggelar latber, jika tak pernah dipublikasikan di media massa? Membangun brand image sangat diperlukan bagi semua korporasi, tidak terkecuali bagi EO latber.
Kalau saya menggunakan Tabloid Agrobur dan Tabloid BnR sebagai rujukan bagi setiap EO lomba/latber burung, itu karena kedua tabloid ini memiliki segmentasi pembaca yang sangat tepat untuk kegiatan EO Anda. Bisa saja Anda menggunakan media massa lokal, terutama radio atau koran lokal, tetapi segmen pembacanya terlalu luas (tidak semuanya penggemar burung).
Adapun brosur dibuat tidak untuk setiap latber, tetapi penjelasan umum bahwa Anda menggelar latber secara rutin setiap hari A atau B, di tempat X. Buatlah kata-kata dahsyat, juga gambar-gambar yang bisa merangsang kicaumania untuk datang. Sebarkan di tempat-tempat potensial, seperti arena latber lain, ketika berlangsung lomba burung, dititipkan ke pasar burung, dan kios pakan burung.
Dalam tabel di atas, saya hanya menulis plafon biaya pembuatan brosur, pembelian alat tulis, dan mencetak tiket sebesar Rp 500.000. Anda bisa mengubahnya sesuai dengan kemampuan finansial masing-masing. Apakah langsung mau mencetak dalam jumlah banyak, atau secara bertahap dulu sambil jalan.
Demikian pula dengan pembuatan sertifikat, yang saya buat untuk mencetak 1.000 eksemplar. Jika tiap latber bisa menghadirkan rata-rata 200 peserta, berarti sertifikat akan habis dalam lima kali gelaran latber. Jika setiap latber mampu mengundang 500 peserta, maka hanya dalam dua kali latber sertifikat akan habis. Jadi, terserah bagaimana Anda mengaturnya.
Untuk kaos, saya tetap menganggapnya sebagai perangkat latber yang wajib disediakan EO, terutama untuk kru / panitia latber, termasuk supervisor, korlap, dan juri. Ini untuk memudahkan peserta latber saat ingin berkomunikasi dengan panitia. Mereka bisa mengenalinya dari atribut yang dipakai kru / panitia. Dalam tabel, saya mengasumsikan jumlah kaos 20 pcs, dengan harga Rp 40.000. Anda bisa menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, harga pun bisa lebih murah atau lebih mahal.
Tabel di atas sekadar membantu pemahaman Anda mengenai modal dasar mendirikan EO latber, plus komponen-komponen yang harus ada di dalamnya. Silakan diutak-atik sendiri bersama kawan-kawan yang siap mendirikan EO.
sumber: omkicau.com

PRODUK BURUNGGACOR.COM

ARTIKEL TERBARU

Manisnya Bisnis Latber


Maraknya lomba burung berkicau, apalagi dalam format sederhana seperti latihan burung berrhadiah (Latber) dan latihan prestasi (Latpres), terkadang sering menggoda kicaumania yang kebetulan pernah atau sering terlibat dalam penyelenggaraan even-even tertentu seperti festival band, seminar, lomba anak sehat, dan sebagainya. Penyelenggara even biasa disebut sebagaievent organizer (EO), hal ini juga dijumpai pada latber burung. Pernahkah terbersit dalam pikiran untuk menjadi EO Latber burung berkicau? Kalau berminat, berikut panduan lengkapnya.

Latberan Semakin Marak, Hampir Tiap Hari Selalu Digelar di Jabodetabek



Di wilayah Jakarta – Bogor – Depok – Tangerang – Bekasi (Jabodetabek) kini nyaris tiada hari tanpa latberan. Jadwal latber selalu ada setiap hari, kecuali Senin. Jadwal latberan seakan menjadi agenda rutin bagi sobat-sobat kicaumania dan event organizer (EO) di wilayah itu. Setiap kicaumania tinggal memilih hari dan EO yang disukai atau dipercayainya.
Suasana latber yang digelar salah satu EO di Jabodetabek.
Suasana latber yang digelar salah satu EO di Jabodetabek.
Begitu banyaknya pilihan, tidak mengherankan apabila kicaumania seperti Om Henry sejak Rabu hingga Minggu selalu melombakan burung-burung jagoannya. Bahkan kenari RX-I pernah delapan kali juara dalam 1 minggu, karena banyak even latber dan lomba di Jabodetabek.
Ada beberapa event organizer di Jabodetabek yang terbilang sukses dan sudah mapan dalam membina para pesertanya. Untuk hari Rabu, misalnya, Andromeda BC menjadi EO paling laris di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.  Digelar dengan tiket murah meriah, even ini kerap diluberi peserta.
Kalau Kamis? Nah, Cipinang Enterprise yang digawangi Mr Edo juga menjadi salah satu EO sukses di hari tersebut. Bertempat di pelataran parkir Pasar Burung Cipinang, gelaran murah meriah ini juga kerap dikunjungi kalangan pemain papan atas. Sebulan sekali, mereka mengemas latihan prestasi (latpres) atau latber spesial dengan tiket dan hadiah yang lebih besar.
Untuk hari Jumat, Hobbyku Enterprise rutin menggelar latber di lapangan Jl Kahfi Ciganjur, Jakarta Selatan. Belakanganm EO ini juga menjadi tempat favorit peminat latberan di Jabodetabek. Menggunakan juri independen, rata-rata tidak kurang 350-an gantangan dipenuhi peserta di even yang digelar usai sholat jumat.
Masih pada hari yang sama, lapangan Asrama Yon Mekanis 201 Jaya Yudha, Jl Raya Bogor (depan Panasonic Gobel), Jakarta Timur, juga ramai dikunjungi pelomba. Even ini menggunakan juri-juri senior PBI. Seperti akhir bulan juga digelar Latpres Spesial di lapangan tersebut.
Hari Sabtu, ketika sebagian karyawan libur, menjadi waktu paling favorit bagi para penyelenggara latber. Di kawasan Selatan Jakarta, Cinere Enterprise menggelar latber di Jl Pepaya III, Jagkarsa Jakarta Selatan. Lapangan Pepaya ini menjadi lokasi favorit kicaumania Jabodetabek. Setiap awal bulan, mereka juga menggelar Latber Spesial dengan hadiah lumayan besar.
Junior Enterprise yang digawangi Jhonpur juga memilih Sabtu sebagai agenda rutin menggelar latber. Banyak pemula yang bermain di sini, tepatnya di lapangan Kecamatan Limo, Meruyung. Depok, mulai Sabtu siang.
Di kawasan Cibubur, ada nama Cikeas BC yang diketuai H Tony. EO ini menggelar latber setiap Sabtu. Mereka sukses mengemas latberan tersebut sejak tujuh tahun lalu.
Nah, untuk hari Minggu, beberapa kicaumania yang tidak memilih lomba biasanya sering main di Ragunan, Jakarta Selatan. Di sana ada latber rutin yang digelar Zahra Enterprise.
Masih banyak EO yang menggelar latber sejak Selasa hingga Minggu, namun tidak bisa ditulis satu-persatu. Paparan di atas mungkin bisa menjadi referensi para kicaumania di wilayah Jabodetabek.
sumber: omkicau.com

PRODUK BURUNGGACOR.COM

ARTIKEL TERBARU